Diposting oleh
damayanti ayuningtiyas
di
20.05
b. Peranan Bandar-Bandar di Indonesia
Bandar merupakan tempat berlabuh kapal-kapal atau persinggahan kapal-kapal dagang. Bandar juga merupakan pusat perdagangan, bahkan juga digunakan sebagai tempat tinggal para pengusaha perkapalan.
Sebagai negara kepulauan yang terletak pada jalur perdagangan
internasional, Indonesia memiliki banyak bandar. Bandar-bandar ini
memiliki peranan dan arti yang penting dalam proses masuknya Islam ke
Indonesia.
Di bandar-bandar inilah para pedagang beragama Islam memperkenalkan
Islam kepada para pedagang lain ataupun kepada penduduk setempat. Dengan
demikian, bandar menjadi pintu masuk dan pusat penyebaran agama Islam
ke Indonesia. Kalau kita lihat letak geografis kota-kota pusat kerajaan
yang bercorak Islam pada umunya terletak di pesisir-pesisir dan muara
sungai.
Dalam perkembangannya, bandar-bandar tersebut umumnya tumbuh menjadi kota
bahkan ada yang menjadi kerajaan, seperti Perlak, Samudra Pasai,
Palembang, Banten, Sunda Kelapa, Cirebon, Demak, Jepara, Tuban, Gresik,
Banjarmasin, Gowa, Ternate, dan Tidore. Banyak pemimpin bandar yang
memeluk agama Islam. Akibatnya, rakyatnya pun kemudian banyak memeluk
agama Islam.
Peranan bandar-bandar sebagai pusat perdagangan dapat kita lihat
jejaknya. Para pedagang di dalam kota mempunyai perkampungan
sendiri-sendiri yang penempatannya ditentukan atas persetujuan dari
penguasa kota tersebut, misalnya di Aceh, terdapat perkampungan orang
Portugis, Benggalu Cina, Gujarat, Arab, dan Pegu.
Begitu juga di Banten dan kota-kota pasar kerajaan lainnya. Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kota-kota pada masa pertumbuhan
dan perkembangan Islam memiliki ciri-ciri yang hampir sama antara lain
letaknya di pesisir, ada pasar, ada masjid, ada perkampungan, dan ada
tempat para penguasa (sultan).
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar